FAS 2016

FAS 2016

Senin, 21 Desember 2015

Penyemangat' Sembari Menunggu Waktu Istirahat untuk Menyapa Esok dengan Keyakinan yang Kita Yakini


Karir dengan masa depan paling cerah Untuk KITA 

Dunia bisnis yang semakin kompleks, meningkatnya kecenderungan penyelesaian sengketa bisnis di pengadilan, dan makin menurunnya tingkat integritas masyarakat di negara maju–ini ditandai dengan terungkapnya sejumlah mega skandal, seperti kasus Ponzi Scheme oleh Bernard Madoff di Amerika Serikat yang merugikan nasabah kurang lebih US$ 50 billion– membuat profesi sebagai akuntan forensik makin dibutuhkan oleh semua pihak.
Di Indonesia, kasus-kasus korupsi yang makin banyak terungkap dan semakin beragam jenisnya dan belum terlihat ada kecenderungan penurunan juga pada hakekatnya membuktikan saat ini dan di masa datang makin diperlukan keahlian di bidang akuntansi forensik.
Menurut The U.S. News and World Report (2002), akuntansi forensik berada di urutan teratas daftar karir dengan masa depan paling cerah. US News & World Report mengidentifikasi akuntansi forensik sebagai salah satu dari “20 trek pekerjaan panas di masa depan.”

Mauuuu???? Belajar dari sekarang yuuukk.. 

#Akuntansi Tangguh, Akuntansi Bersatu

Minggu, 20 Desember 2015

FULL ACCOUNTING SHARE 2016

            




A.    LATAR BELAKANG
     Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia Simpul Sulawesi Selatan atau biasa kita kenal IMAI Simpul Sul-Sel merupakan wadah untuk mahasiswa akuntansi se-Sulawesi Selatan untuk berbagi informasi, yang dibawahi oleh Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia.
Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) merupakan sarana bagi mahasiswa Akuntansi se-Indonesia untuk sharing informasi dan juga sebagai ajang untuk berperan serta dalam mengkomunikasikan pemikiran – pemikiran konstruktif guna terwujudya transparansi dan akuntabilitas sosial. Tujuan utama berdirinya organisasi ini adalah sebagai organisasi pemersatu mahasiswa Akuntansi se – Indonesia. Organisasi ini memiliki simpul – simpul di beberapa wilayah di Indonesia.Simpul ini berkedudukan di regional wilayah Indonesia atau di tingkat provinsi.
Peran serta dalam mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran konstruktif menuntut sikap kritis setiap anggota dalam menanggapi segala persoalan-persoalan yang di hadapi indonesia terkhusus permasalahan yang berkaitan dengan akuntansi. Salah satu permasalahan besar yang kini dihadapi oleh bangsa Indonesia ialah terjadinya kebakaran hutan di berbagai daerah. Kerugian  yang ditimbulkan milyaran bahkan trilyunan rupiah dan mungkin pula dapat dikatakan tak ternilai  harganya.
Dalam upaya mencari solusi dari permasalahan tersebut, telah di temukan titik terang dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan khususnya dalam sektor akuntansi, yaitu dengan menerapkan konsep akuntansi lingkungan. Konsep akuntansi lingkungan sebenarnya sudah mulai berkembang sejak 1970-an di Eropa. Akibat tekanan lembaga-lembaga bukan pemerintah dan meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat yang mendesak agar perusahaan-perusahaan menerapkan pengelolaan lingkungan, bukan hanya kegiatan bisnis saja.
Pada era pergerakan perusahaan ke arah green company, akuntan menjadi salah satu faktor penting. Karena akuntan yang bertugas menyajikan setiap informasi operasional perusahaan ke dalam bentuk laporan keuangan. Jika perusahaan memasukkan lingkungan ke dalam operasionalnya, maka pelaporan keuangannya pun harus memasukkan unsur lingkungan. Oleh karenanya pelaporannya harus berbasis pada environmental accounting (akuntansi lingkungan).
Terkait hal tersebut, Ikatan Mahasiswa Akuntansi (IMAI) Simpul Sul-Sel sebagai wadah pemersatu mahasiswa akuntansi terdorong untuk menyelenggarkan kegiatan yang bertema “THE ACCOUNTING DEW TO FACE ENVIROMENTAL LOSSES” yang memiliki arti bahwa akuntansi berperan sebagai embun yang membawa kesejukan untuk kerusakan lingkungan.

B. NAMA KEGIATAN / TEMA KEGIATAN
FULL ACCOUNTING SHARE (FAS) 2016
Tema
“THE ACCOUNTING DEW TO FACE ENVIROMENTAL LOSSES”
TUJUAN
  1. Wadah untuk mengaplikasikan keilmuan akuntansi secara profesional, inovatif dan kreatif dalam sosial kemasyarakatan demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional
  2. Meningkatkan sikap kepedulian dan kritis terhadap permasalahan lingkungan
  3. Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya berbagi pada sesama
  4. Meningkatkan pengetahuan akuntansi khususnya bidang akuntansi lingkungan
  5. Sebagai sarana sharing informasi terkait akuntansi lingkungan
  6. Wadah silaturahmi anggota-anggota Simpul se-Indonesia
  7. Mempererat hubungan antar anggota Simpul se-Indonesia
C.  LANDASAN KEGIATAN
  1. Tri Dharma Perguruan Tinggi
  2. Program Kerja Nasional IMAI 2014 -2016
  3. Program Kerja IMAI Simpul SUL-SEL Periode 2015-2016
D.  BENTUK KEGIATAN    Kegiatan ini merupakan program nasional Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) yang diamanahkan kepada Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) Simpul Sul-Sel sebagai penanggung jawab pelaksana kegiatan.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa item, yaitu:
1. Funding Donation “A Shall Gift”
        Pemberian bantuan dana dan shall untuk masyarakat riau yang terkena dampak kebakaran hutan
 2. Talkshow   “Corporate Social Responbility for Enviroment”
        Mengundang pembicara dari perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan CSR dalam bentuk kepedulian lingkungan, dan peserta talkshow dari kalangan mahasiswa dari berbagai Universitas Swasta/Negeri semua jurusan
3. Debate “ Enviromental Provit VS Enviromental Losses”
        Peserta debat adalah mahasiswa akuntansi dari Perguruan Tinggi Negeri/ Swasta se-Indonesia
4. Field Trip “ Enjoy The World’s Lung”
Melakukan perjalanan ke hutan wisata yang terdapat di wilayah Sulawasi Selatan sebagai bentuk refresing untuk peserta Full Accounting Share (FAS) 2016

E.JADWAL KEGIATAN
Seluruh rangkaian kegiatan FULL ACCOUNTING SHARE (FAS) 2016 ini diselenggarakan pada tanggal 04 – 07 Februari 2016.
  •  Funding Donation
Hari /Tanggal  : Kamis, 04 Februari 2016
Waktu              : Pukul 14.00 wita – selesai
Tema                : “A Shall Gift”
Tempat             : Fly Over, Jl.Perintis Kemerdekaan, Jl A.P Pettarani
  • Debate
Hari/Tanggal     : Jumat, 05 Februari 2016
Waktu               : Pukul 09.00 wita-selesai
Tema                 : “Enviromental Profit VS Enviromental Losses”
Tempat              : Auditorium Al-Amin UNISMUH Makassar
  • Talk Show
Hari/Tanggal     :  Sabtu, 06 Februari 2016
Waktu               : Pukul 09.00 wita-selesai
Tema                 : “Corporate Social Responsibility for Environment”
Tempat              : Auditorium Al-Amin UNISMUH Makassar
  • Field Trip
Hari/Tanggal     : Minggu, 07 Februari 2016
Waktu               : Pukul 08.00 wita-selesai
Tema                 : “Enjoy The World’s Lung”
Tempat              : Punaga & PPLH Puntondo

F.    PESERTA
1.      Funding Donation “A SMall Gift” :
a.       Anggota IMAI dari seluruh Simpul di Indonesia.
b.      Delegasi dari Mahasiswa Jurusan Akuntansi Seluruh Indonesia
2.      Debate “ Enviromental Provit VS Enviromental Losses”
a.       Delegasi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Seluruh Indonesia.
b.      Mahasiswa Akuntansi dari Seluruh Indonesia.
3.      Talkshow “Corporate Social Responbility for Enviroment”
a.       Mahasiswa Jurusan Akuntansi dari berbagai Perguruan tinggi Negeri/ Swasta SULSEL
b.      Delegasi dari Mahasiswa Jurusan Akuntansi Seluruh Indonesia
c.       Akademisi yang memiliki pemahaman mendalam mengenai akuntansi lingkungan
d.      Praktisi dari berbagai perusahaan yang telah menerapkan CSR di bidang lingkungan
e.       Aktivis lingkungan dari komunitas pencinta alam
4.      Field Trip “ Enjoy The World’s Lung”
a.       Delegasi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Seluruh Indonesia.
b.      Seluruh peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan Full Accounting Share (FAS) 2016

ALL PROPOSAL DOWNLOAD
1.    PROPOSAL FAS 2016

2.      JUKNIS LKTI & DEBATE COMPETITION 2016

3.      FORMULIR DEBATE

4.      FORMULIR DELEGASI

5.      PAMFLET FAS

ISU-ISU SEPUTAR AKUNTANSI

ISU- ISU TERBARU TENTANG AKUNTANSI AKRUAL DI SEKTOR PUBLIK



        Sejumlah isu pengakuan muncul ketika akuntansi akrual diterapkan pada sektor publik. Hal ini disebabkan beberapa jenis aset dan kewajiban sama sekali tidak ada di sektor privat, termasuk aset warisan (heritage), aset militer, aset infrastruktur dan program asuransi sosial.
Heritage Assets
Aset warisan termasuk bangunan bersejarah, monumen dan situs arkeologi, museum, galeri dan koleksi arsip. Isu-isu yang terkait dengan pengakuan aset tersebut umumnya tidak terlalu signifikan berdampak pada keuangan fiskal secara keseluruhan. Hal ini umumnya dimulai dari fakta bahwa akrual dipandang oleh beberapa orang sebagai penetapan "nilai pasar" pada sesuatu yang nilainya secara inheren budaya dan tidak moneter.

Military Assets
Perlakuan aset militer merupakan masalah unik lainnya di sektor publik. Pandangan internasional jelas mendukung pengakuan aset militer sebagai aset lainnya. Jika mereka harus diperlakukan berbeda, maka mendefinisikan apa yang merupakan aset militer perlu diperjelas. Hal ini perlu dilakukan untuk membedakan antara aset tujuan militer bersifat umum dan aset militer bersifat khusus. Perlu pula diketahui bahwa aset ini juga rentan terhadap kerusakan dini, baik melalui kerugian dalam pertempuran atau karena usang (misalnya, musuh mengembangkan senjata militer yang canggih sehingga menyebabkan aset ini tidak berguna). Kriteria mendefinisikan apa yang merupakan aset militer tertentu dapat lebih diperketat. Misalnya, barang-barang pendukung (seperti angkutan militer) dapat dikapitalisasi dan disusutkan, sedangkan item tempur (seperti jet tempur) tidak akan dikapitalisasi dan disusutkan.

Infrastructure Assets
Aset infrastruktur adalah kategori sektor publik yang penting. Aset ini meliputi jalan raya dan aset jaringan lainnya. Aset ini sering memiliki nilai yang sangat tinggi, dan sering menjadi tanggung jawab pada tingkat pemerintahan yang lebih rendah (pemerintah daerah). Isu-isu utama dari aset infrastruktur yang dapat diidentifikasi dari beberapa literatur sebagaimana uraian Blondal (2003) adalah, pertama, bagaimana dampak dari umur ekonomis yang sangat panjang dalam menentukan metode penyusutan yang sesuai. Dalam konteks ini, ada contoh kasus di mana aset tersebut tidak didepresiasikan, melainkan hanya menyatakan bahwa aset tersebut dipertahankan sedemikian rupa. Kedua, isu berkaitan dengan pengakuan aset infrastruktur yang dihubungkan dengan kebutuhan untuk belanja pemeliharaan atas aset tersebut, di mana pengeluaran ini sering diabaikan oleh pihak pemerintah. Ketiga, seringkali sangat sulit untuk memperkirakan biaya akuisisi asli dari aset tersebut jika metode biaya perolehan digunakan. Hal ini baik karena usia tua dan kesulitan dalam memisahkan investasi awal dan biaya pemeliharaan. Keempat, adalah isu berkaitan dengan pemilihan metode penilaian (biaya perolehan vs nilai saat ini) memiliki dampak yang sangat tinggi atas aktiva tersebut.

Social Insurance Programmes
Perlakuan program asuransi sosial, seperti program pensiun hari tua di sektor publik, adalah masalah yang sangat kontroversial di lingkungan akuntansi akrual. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah program ini tidak merujuk pada perlakuan atas program pensiun pegawai pemerintah, tetapi program ini merupakan kewajiban kontrak di mana perlakuan atas kewajibannya harus jelas.

Valuation issues
Pendekatan tradisional untuk penilaian adalah berdasarkan harga historis. Namun demikian, terjadi gerakan yang berkembang untuk mengadopsi pendekatan harga saat ini (current cost) untuk penilaian. Secara konseptual, valuasi dengan menggunakan harga saat ini umumnya dipandang sebagai superior, namun pertimbangan praktis sering menyebabkan kelanjutan/adopsi dari pendekatan biaya historis. Namun, ada masalah terlepas dari pendekatan yang diadopsi.

#Akuntansi Tangguh, Akuntansi Bersatu